Oleh Bunga Rosania Indah (pin BB 26548EF4) "Aku tahu Win, semua orang-orang disini membicarakanku, mencemohku karena aku berpacaran dengan pria beristri," ujar Rubia, wajahnya menekuk kesal. "Asal kamu, Win, yang sudah kuanggap saudara tak ikut-ikutan." Winda menghela napas panjang, sudah berulang-ulang Winda pun memperingatkan Rubia, sahabatnya itu, untuk menjauhi Dahlan. "Hmm, Bi, berpacaran dengan pria beristri itu memang tabu. Kalau aku menasihatimu, melarangmu untuk berhubungan lebih jauh dengan Dahlan itu karena aku menyayangimu, Bi! Sebagai sahabat aku peduli." Rubia tak mengindahkan perkataan Winda, ia masih duduk menghadap meja lobby. Beberapa pengunjung klinik datang, bertanya, "Permisi Sus, mau tanya, kamar Pak Yunus dimana, ya?" Rubia melihat daftar di buku pasien, arah pandangannya menyapu daftar nama dari atas ke bawah. Mendongak, lalu berkata, "Lantai 2, Bu. Kamar paling pojok kanan." Setelah si penanya berlalu, Rub...
Comments
Post a Comment