KISAH NYATA : TAKSI oleh Bunga Btp

Hai sahabat Buku Tentara Polisi, ini aku share sepenggal cerita yang ku dengar beberapa bulan lalu, sudah sejak lama mau di posting namun karena kesibukan nulis cerpen jadi tertunda. Begini, sekitar 7 bulan lalu, aku naik taksi dari jakarta utara ke arah cibubur. Di perjalanan aku dan si supir taksi tersebut ngobrol ringan, bisa ku nilai karakter supir taksi yang kira-kira usianya nggak beda jauh denganku ini doyan ngobrol. Awalnya dia bercerita mengenai istrinya yang tengah mengandung anak pertama hingga akhirnya di jalan yang agak sepi dia merubah arah obrolannya ke hal yang bikin bulu kuduk merinding. Dia berkata, "saya baru 1 tahun jadi supir taksi lumayan mbak pendapatannya apalagi kalau nariknya sampai malam cuman saya nggak berani kalau ke daerah-daerah yang itu..." Ujarnya. Bahunya agak naik, ternyata pria supir taksi itu tipikal agak penakut dengan hal-hal mistis.
Iseng ku bertanya, "Memangnya pernah nemuin pengalaman seram selama bawa taksi ini, Mas?"
"Jangan sampe mbak!" Ujarnya dengan nada becand namun lantang. "Tapi teman saya pernah ngalamin."
Di sini naluriku sebagai seorang penulis menyala. Kutanyai dia lebih detail. "Bagaimana ceritanya Mas?"
"Ini dialamin senior saya, Bang Joy (samaran), pas itu Bang Joy nganter penumpang di salah satu kawasan perumahan elit di cibubur, lokasinya perumahannya kan besar banget, nah teman saya setelah nurunin penumpangnya kemudian lanjut, tapi anehnya ia berputar-putar terus di jalan yang sama, masih dalam kawasan perumahan itu juga. Dia juga heran kok nggak bisa nemuin pintu keluar (gerbang keluar/masuk perumahan). Akhirnya dia nemuin bengkel, masih buka malam itu, begitu Bang Joy keluar langsung datangin si bapak pemilik bengkel, kelihatan banget mata bapak pemilik bengkel itu melotot kayak kaget. Bang Joy nanya_Pak, maaf mau tanya, gerbang keluarnya dimana ya? Saya muter-muter terus daritadi."
Aku mendengerkan seksama, dengan rasa penasaran tetap kusimak ceritanya.
"Nah, bapak pemilik bengkel itu nggak jawab Mbak! Dia malah langsung nutup bengkelnya dan masuk kerumah. Kayak orang ketakutan, tapi teman saya itu nggak ada firasat apa-apa, cuman heran aja sama itu pemilik bengkel."
masih bertanya-tanya dalam hati kok si bapak pemilik bengkel langsung masuk ke rumah ya.
"Duh merinding saya," ungkapnya dan membuatku jadi ikut merinding juga.
"Trus Mas?" Ujarku masih penasaran.
"Lalu Bang Joy lanjutin lagi jalan, masih berputar-putar nyari gerbang keluar. Nah ketemu lagi dia sama anak-anak muda, tiga orang, sedang ngobrol ketawa-ketawa dijalan. Bang Joy buka kaca jendelanya_Dek, mau tanya, gerbang keluarnya arah mana, ya? Saya daritadi muter nggak..._ belum selesai Bang Joy ngomong itu anak-anak muda langsung lari kocar-kacir Mbak."
Semakin bertanya-tanya saya, ada apakah gerangan. Gimana ya perasaan Bang Joy saat itu? Bertemu orang dan orangnya kabur ketakutan.
Pengemudi taksi melanjutkan ceritanya, "teman saya itu heran aja kenapa itu anak-anak muda lari, perasaannya udah nggak enak tapi dia bernyali. Masih melanjutkan laju taksinya meski masih muter-muter di area perumahan besar itu, kemudian ketemulah dia sama seorang bapak, udah agak tua an, pake kupluk, temen saya keluar dari taksi untuk menghargai orang yang lebih tua (karena kalau nanya dari dalam taksi/tanpa keluar mobil itu dirasa kurang sopan), tanyalah teman saya_Pak, mau tanya, gerbang keluar dimana ya? Saya dari tadi muter-muter aja disini nggak bisa keluar."
Berhenti sebentar. "Bapak tua itu memandang datar ke teman saya lalu berkata_abang kalau mau keluar dari sini, itu penumpangnya di turunkan dulu. Katanya. Teman saya bingung Mbak, lha di taksi nggak ada siapa-siapa hanya dia aja, lalu Bang Joy balas_penumpang saya sudah diturunkan daritadi, Pak. Nggak ada penumpang lagi, saya sendiri."
Mas supir taksi melepaskan satu tangannya dari stir lalu mengusap-usap lengannya. "Duh merinding lagi, saya, Mbak."
"Trus gimana lagi Mas?"
"Bapak itu bilang ke temannya saya lagi_abang masih ada penumpang lain, kalau nggak percaya buka aja itu pintu belakang. Lalu teman saya penasaran dan membuka pintu belakang dan ternyata ada penumpang lain yang sedang duduk di bangku belakang...POCONG!"
Duh saya jadi ngebayangin juga, nggak kebayang gimana kagetnya itu Bang Joy, mendapati pocong duduk sedari tadi dibelakangnya.
"Wah Mbak, teman saya langsung pingsan. Tapi itu bapak tua kayaknya udah berpengalaman, mungkin kejadian tersebut nggak hanya sekali terjadi diperumahan makanya dia sudah biasa, kemudian bapak tua itu yang menghubungi pul taksi kami, memberitahukan kalau ada supir taksi yang pingsan di kawasan **** (maaf tidak bisa disebutkan lokasinya)."
"Serem juga ya, Mas. Apalagi kalau nariknya malam-malam."
"Ada lagi Mbak."
"Apa Mas?"
"Kejadian ini dialamin sama teman saya yang lain, Bang Pri (nama samaran), pas itu ada seorang yang nyetop dia, di daerah Jakarta... Dia bilang mau dianterin ke Bogor. Teman saya nolak karena jauh, sudah ngelewatin batasnya, tapi orang itu membujuk terus dan nanti ditambahin sejumlah xxx, akhirnya teman saya mau, katanya lumayan tambahannya. Tapi ternyata yang naik nggak dia aja, ada 2 orang lagi. Jadi yang naik 3 orang. Namun salah seorang diantaranya kelihatan memapah 1 orang itu, yang di papah udah tua, dipakein sweater jaket, kacamata hitam sama topi lalu di dudukan di sebelah sopir kemudian dipakein safety belt. Nah yang dua lagi duduk dibelakang. Temen saya nggak ada curiga ternyata yang duduk di sebelahnya adalah orang udah mati. Namun sempat tanya, "Ini bapaknya kenapa, Pak?"
Penumpang dua dibelakang jawab agak kaget_Itu bapak saya lagi sakit, udah lumpuh_ teman saya percaya begitu aja. Dan selama diperjalanan nggak ada halangan, Bang Pri lihat kaca spion, 2 penumpang dibelakang juga tidur. Hingga ada kubangan cukup dalam, Bang Pri menghalu mendadak untuk menghindari kubangan kemudian kepala si mayat itu miring ke bahunya. Bang Pri bilang_Pak-pak, bangun Pak_berulang kali Bang Pri bilang gitu namun nggak ada tanggapan akhirnya Bang Pri panik juga dan berbalik cepat kebelakang sambil teriak_Pak! Pak! Ini bapaknya jatuh ke pundak saya! Pak!_ akhirnya penumpang dibelakang bangun lalu menegakkan kembali posisi mayat (Bang Pri masih nggak tahu kalau itu mayat), tapi Bang Pri agak kesal kok itu dua orang belakang cuek banget, nggak memerhatikan bapaknya. Kemudian sampailah di Bogor, di tempat tujuan, sudah ada bendera dan tenda, perasaan Bang Pri udah semakin nggak enak lihat tanda bendera itu yang berarti tanda berduka cita. Begitu sampai dan mayat di depan di gotong oleh orang lain. Baru Bang Pri sadar kalo di sebelahnya tadi mayat, Bang Pri jengkel banget, marah-marah dia sama penumpangnya kenapa nggak ngasih tau kalau itu mayat, namun dua penumpang dibelakang tadi minta maaf, katanya kalau nyewa ambulans mahal. Dengan masih marah, setelah dibayar sesuai perjanjian, Bang Pri segera pergi."
"Duh serem juga ya kalau disebelahnya ternyata mayat," potongku.
"Iya, Mbak, duh merinding lagi saya." Untuk ke sekian kalinya dia ucapkan kata merinding. "Pas lewat di jalan agak sepi ada yang nyetop dia mbak, tapi karena kelewatan agak jauh teman saya nggak ngambil, dia batin mungkin belum rejeki. Dan jalan lagi dia, kira-kira berapa meter ada lagi yang nyetop dia, tapi teman saya heran, kok yang nyetop dia sama kayak yang nyetop dia sebelumnya. Trus dipikir-pikir lagi kok baju yang dipake orang yang nyetop dia tadi itu sama dengan baju yang dipakai penumpang mayat tadi, teman saya langsung ketakutan, Mbak. Dia langsung pulang ke pul dan minta ganti taksi, nggak mau lagi dia pake mobil taksi yang telah ditumpangi mayatnya tadi itu. Duh merinding lagi saya!"
Aku juga jadi bergidik, ngebayangin kejadiannya. Trus pikiranku jadi kemana-mana, seandainya mobil taksi yang ku kendarai ini ternyata mobil taksi yang telah dipakai penumpang mayat tadi gimana? Ah untungnya rumah tujuanku sudah dekat dan nggak lama sampai rumah, kubayar supir taksi dan dia pergi. Semoga Mas supir taksi tersebut diberi keselamatan.
Bagaimana jika mobil taksi yang anda kendarai adalah mobil bekas penumpang mayat itu??? Nggak ada yang tahu. Maka berdoalah selama anda berkendara. SEKIAN
Ditulis oleh Bunga Rosania Indah (pin BB 26548EF4)
facebook Buku Bunga Btp

*nama merk taksi dan wilayah tidak di publikasikan.

Comments

  1. Aduhhh... mbk bunga malam2 cerita nya koq begini... tp seru bikin penasaran terus.. bismillah smg tdr nyenyak..

    ReplyDelete
  2. Xixixix enakan malam mbak klo crita bginian

    ReplyDelete
  3. kalo ada yg nyata lg dan serem boleh deh mbak qiqiqiq (sok sokan berani pdhl abis baca teror poci kmrn gak berani pipis klo mlm wkwkwkw)

    ReplyDelete
  4. Jadi takut tidur sendirian dech hihihi takut.

    ReplyDelete
  5. Jadi takut tidur sendirian dech hihihi takut.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kisah Lembah Hijau #2